Minggu, 22 Maret 2009

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PEGAWAI NEGERISIPIL DAN TENAGA HONORER DAERAH

Pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT) memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Individu dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dengan orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Motivasi berprestasi dalam diri seseorang juga dipengaruhi oleh standar keunggulan individu, keadaan jasmani, intelegensi, kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah serta komitmen terhadap organisasi. Keadaan dari dalam diri individu yang berbeda itulah yang mendorong unculnya perbedaan motivasi berprestasi pada pegawai negeri sipil dan tenaga honorer daerah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berprestasi antara pria dan wanita. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin, 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT), 3) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis yang diajukan adalah 1) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pegawai negeri sipil (PNS) dengan tenaga honorer daerah, dimana motivasi berprestasi pegawai negeri sipil lebih tinggi daripada tenaga honorer daerah, 2) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pria dengan wanita, dimana motivasi berprestasi pria lebih tinggi daripada wanita. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian pegawai DPKD Kabupaten Banjarnegara berjumlah 30 orang, yang bercirikan : a) berusia antara 30 sampai 55 tahun, b) memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri dari pejabat yang terkait, serta memiliki surat keputusan pengangkatan dari Bupati bagi tenaga honorer daerah, c) pendidikan pernah duduk di bangku SLTA atau minimal tamatan SLTA, d) memiliki golongan ruang II. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Anava dua jalur diperoleh nilai FAB = 1,074; p > 00,05. Hasil ini berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin. Ada perbedaan motivasi berprestasi yang sangat signifikan ditinjau dari status pegawai (nilai FA = 8,202; p < fb =" 2,447;"> 0,05). Tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PNS laki-laki dengan perempuan dan tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PTT laki-laki dan perempuan.
Deskripsi Alternatif :ABSTRAK
Pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT) memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Individu dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dengan orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Motivasi berprestasi dalam diri seseorang juga dipengaruhi oleh standar keunggulan individu, keadaan jasmani, intelegensi, kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah serta komitmen terhadap organisasi. Keadaan dari dalam diri individu yang berbeda itulah yang mendorong unculnya perbedaan motivasi berprestasi pada pegawai negeri sipil dan tenaga honorer daerah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berprestasi antara pria dan wanita. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin, 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT), 3) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis yang diajukan adalah 1) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pegawai negeri sipil (PNS) dengan tenaga honorer daerah, dimana motivasi berprestasi pegawai negeri sipil lebih tinggi daripada tenaga honorer daerah, 2) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pria dengan wanita, dimana motivasi berprestasi pria lebih tinggi daripada wanita. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian pegawai DPKD Kabupaten Banjarnegara berjumlah 30 orang, yang bercirikan : a) berusia antara 30 sampai 55 tahun, b) memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri dari pejabat yang terkait, serta memiliki surat keputusan pengangkatan dari Bupati bagi tenaga honorer daerah, c) pendidikan pernah duduk di bangku SLTA atau minimal tamatan SLTA, d) memiliki golongan ruang II. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Anava dua jalur diperoleh nilai FAB = 1,074; p > 00,05. Hasil ini berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin. Ada perbedaan motivasi berprestasi yang sangat signifikan ditinjau dari status pegawai (nilai FA = 8,202; p < fb =" 2,447;"> 0,05). Tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PNS laki-laki dengan perempuan dan tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PTT laki-laki dan perempuan.

Pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT) memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Individu dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dengan orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Motivasi berprestasi dalam diri seseorang juga dipengaruhi oleh standar keunggulan individu, keadaan jasmani, intelegensi, kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah serta komitmen terhadap organisasi. Keadaan dari dalam diri individu yang berbeda itulah yang mendorong unculnya perbedaan motivasi berprestasi pada pegawai negeri sipil dan tenaga honorer daerah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berprestasi antara pria dan wanita. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin, 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT), 3) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis yang diajukan adalah 1) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pegawai negeri sipil (PNS) dengan tenaga honorer daerah, dimana motivasi berprestasi pegawai negeri sipil lebih tinggi daripada tenaga honorer daerah, 2) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pria dengan wanita, dimana motivasi berprestasi pria lebih tinggi daripada wanita. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian pegawai DPKD Kabupaten Banjarnegara berjumlah 30 orang, yang bercirikan : a) berusia antara 30 sampai 55 tahun, b) memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri dari pejabat yang terkait, serta memiliki surat keputusan pengangkatan dari Bupati bagi tenaga honorer daerah, c) pendidikan pernah duduk di bangku SLTA atau minimal tamatan SLTA, d) memiliki golongan ruang II. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Anava dua jalur diperoleh nilai FAB = 1,074; p > 00,05. Hasil ini berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin. Ada perbedaan motivasi berprestasi yang sangat signifikan ditinjau dari status pegawai (nilai FA = 8,202; p < fb =" 2,447;"> 0,05). Tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PNS laki-laki dengan perempuan dan tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PTT laki-laki dan perempuan.
Deskripsi Alternatif :ABSTRAK
Pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT) memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Individu dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dengan orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Motivasi berprestasi dalam diri seseorang juga dipengaruhi oleh standar keunggulan individu, keadaan jasmani, intelegensi, kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah serta komitmen terhadap organisasi. Keadaan dari dalam diri individu yang berbeda itulah yang mendorong unculnya perbedaan motivasi berprestasi pada pegawai negeri sipil dan tenaga honorer daerah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berprestasi antara pria dan wanita. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin, 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer daerah (PTT), 3) mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis yang diajukan adalah 1) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pegawai negeri sipil (PNS) dengan tenaga honorer daerah, dimana motivasi berprestasi pegawai negeri sipil lebih tinggi daripada tenaga honorer daerah, 2) ada perbedaan motivasi berprestasi antara pria dengan wanita, dimana motivasi berprestasi pria lebih tinggi daripada wanita. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian pegawai DPKD Kabupaten Banjarnegara berjumlah 30 orang, yang bercirikan : a) berusia antara 30 sampai 55 tahun, b) memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri dari pejabat yang terkait, serta memiliki surat keputusan pengangkatan dari Bupati bagi tenaga honorer daerah, c) pendidikan pernah duduk di bangku SLTA atau minimal tamatan SLTA, d) memiliki golongan ruang II. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Anava dua jalur diperoleh nilai FAB = 1,074; p > 00,05. Hasil ini berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari status pegawai dan jenis kelamin. Ada perbedaan motivasi berprestasi yang sangat signifikan ditinjau dari status pegawai (nilai FA = 8,202; p < fb =" 2,447;"> 0,05). Tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PNS laki-laki dengan perempuan dan tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara PTT laki-laki dan perempuan.

Tidak ada komentar: